Meskipun saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, saya beruntung sekali karena saya diajarkan hal-hal yang positif yang sangat berguna pada kehidupan saya saat ini oleh mama saya.
Yang sering saya jalani sekarang ada nasihat berupa "cintailah makanan, don't waste it". Jangankan untuk lauk yang enak, untuk sebutir nasi pun, mama selalu mengingatkan anak-anaknya untuk selalu dihabiskan, makanya kalo sekarang ada yang melihat keluarga kita makan, jangan heran mengapa piring selalu bersih (bukan karena rakus loh yah :D). Jika kita lalai, maka mama akan bilang : 'masih banyak orang yang hidup kelaparan, gak bisa makan, kamu punya makanan kok dibuang-buang'. Sejak dari itu, kita pun (me n brothers) selalu mengambil makanan secukupnya untuk dimakan, boleh banyak asalkan habis.
Berikutnya adalah soal "yang baik dan yang buruk". Setiap keluarga pasti punya masalahnya masing-masing, seperti pertengkaran, perbedaan pendapat, dll. Mama selalu bilang, yang bagus yang boleh diikutin, yang jelek tidak boleh diikutin. Hal ini masih berguna sampai sekarang, misalnya seperti papa saya yang sedikit agak pelit, tapi dia sangat cermat sekali dalam melakukan hal-hal. Hal ini tertanam dalam diri saya, saya tidak pelit untuk hal-hal yang saya anggap itu berguna. Pengalaman saya adalah ketika saya telah lulus kuliah dan bekerja. Tapi berhubung gaji dan pengeluaran saya tidak seimbang, alias tekor, maka saya berniat untuk berhemat. Kalo untuk ongkos berangkat kerja gak mungkin dihemat, masa bayar angkot setengahnya? hahahaha... Cara lain yang terpikir adalah berhemat untuk makan. Bukan sampai gak makan sama sekali loh, tapi makan yang benar-benar ala kadarnya, kadang nasi dan indomie, atau nasi dan telur. Mungkin karena saya juga memerlukan banyak vitamin untuk bekerja, karena jujur saja pekerjaan saya waktu itu lumayan memeras otak. Alhasil apa yang saya dapatkan?? saya jatuh sakit, dan mama saya langsung memberikan nasehatnya : 'kalo sehat, bisa cari uang. Buat makan jangan diirit-irit, harus yang bergizi, kan kamu kerja juga duitnya buat kamu, nikmati aja'.
Trus untuk masalah ketelitian, saya sekarang sangat berhati-hati dan teliti lagi dalam membeli barang, memperbaiki barang, dsb, karena hal tersebut menurut saya sangat penting, karena dengan teliti kita akan mendapatkan hasil yang maximal.
Masa kecil adalah masa yang paling bahagia, katanya begitu, tapi bener juga, waktu kecil kita tidak memikirkan bagaimana mencari uang untuk menghidupi kita sehari-hari, tidak memikirkan apa yang harus dimasak untuk hari ini, tidak memikirkan bagaimana jadwal yang harus disusun dengan baik dalam satu hari tersebut agar cucian bisa bersih, jemuran bisa kering, rumah bisa bersih, lantai bersih dan wangi, anggota keluarga bisa makan dan tidur dengan enak.
Sudah seharusnya masa kecil kita dinikmati dengan baik bukan?
Tapi namanya juga anak-anak, pasti selalu ada bertengkarnya, dan muncullah nasehat dari mama, trinkk..... 'kalian jadi saudara jangan bertengkar terus, ntar udah gede pasti saling membutuhkan, harus saling bantu kalo ada yang lagi susah'.
Trus ada dari sesi apa gitu, lupa lagi, yang teringat adalah : 'kalo kamu udah nikah nanti, kamu harus baik ama pasangan kamu, kehidupan panjang adalah bersama pasangan dan anak-anakmu. Kalo orang tua mah lama-lama bisa tua. Jadi harus dipertahankan, jangan asal'.
Tentu saja maksudnya kita harus memikirkan pasangan dan anak-anak, karena kita hidup akan lebih lama bersama mereka, spend a whole life with them, dengan tidak melupakan jasa orang tua kita.
Sebenarnya masih banyak nasehat-nasehat baik yang didapatkan, tapi hari ini saya cukupkan sekian dulu, karena ingatnya baru segitu, ntar disambung lagi ya....
Love u mom...